Teknik Dasar Mengendarai Motor yang Benar
Hampir semua orang pasti bisa berkendara menggunakan motor (sepeda
motor), karena kendaraaan ini bisa dibilang sangat merakyat. Hampir
setiap rumah pasti ada motor. Memang hampir semua orang bisa menggunakan
motor, tetapi belum tentu semua orang punya lisensi mengemudi (SIM).
Kali ini kita akan mempelajari beberapa tips bagaimana cara kemudikan
motor yang baik dan benar.
Banyak jenis motor yang ada di pasaran, ada bebek, sporty, dan matic.
Karena yang paling banyak digunakan adalah tipe motor bebek, maka kita
akan membahas motor bebek. Tipe bebek ada 2 jenis,yaita kopling manual
dan kopling otomatis. Contoh kopling otomatis supra, vega, jupiter mx,
smash, dll. Contoh yg kopling manual jupiter mx cw, FU 150, CS1, Shogun
SP
Persiapan- Perhatikan spek motor yang kita gunakan, perhatikan kapasitas mesin (cc), berapa banyak percepatan (gigi), bagaimana rentang perpindahan antar perseneling.
- Contoh motor bebek Supra Fit x mempunyai kapasitas mesin 100 cc, memiliki 4 percepatan, rentang perpindahan antar perseneling: 0-20 (gigi 1), 20-40 (gigi 2) , 40-70 (gigi 3), 70-100 (gigi 4). Siklus perpindahannya: N-1-2-3-4-N (sistem rotari)
- Nyalakan motor, jika keadaan mesin dalam kondisi dingin, disarankan untuk menggunakan kick starter (caranya: putar kunci ke posisi ON, pijak tuas kick starter sampai habis berbarengan dgn tarik gas sedikit untuk memancing agar mesin langsung start, jgn menarik gas terlalu dalam, setelah mesin menyala biarkan mesin menyala dalam kondisi gas normal selama kurang lebih 5 menit). Untuk kondisi mesin panas, silahkan gunakan electric starter (caranya: tekan tombol starter, sesaat setelah itu tarik gas sedikit sampai mesin nyala, setelah nyala biarkan suhu mesin normal dulu skitar 2 menit)
- Jangan lupa untuk menggunakan helm
- Mental seseorang mempunyai andil sebesar 70% dalam berkendara, jadi kita harus tenang dan jagan grogi ketika mengendarai motor.
- Masuk ke gigi 1, tarik gas sedikit agar perpindahan mulus mulai dari keadaan stop sampai berjalan.
- Segera naikkan gigi sbelum rentang gigi tsb habis (bisa juga didengar dari suara mesin, jgn sampai suara mesin menjerit baru naikkan gigi)
- Agar konsumsi BBM irit, pindahin gigi sebelum rentangnya habis (mis. gigi 2 punya rentang 20-40 km/h, segera pindah ke gigi 3 pada kec. 25 km/h). misalkan perpindahan giginya seperti ini: 10 km/h (masuk ke gigi 2), 25 km/h (masuk ke gigi 3), 35 km/h (masuk ke gigi 4).
- Agar perpindahan gigi mulus, ketika mau naikkan gigi, lepas gas, lalu naikkan gigi, lalu gas kembali (prosesnya berlangsung cepat agar tidak menyentak)
- Lepas gas kemudian rem perlahan, setelah lewat tikungan langsung gas kembali (di sela-sela proses tersebut gigi diturunkan bila perlu)
- Jika ingin menikung degan kecepatan tinggi, misalkan belok ke kanan, caranya: misalkan posisi gigi-4, lepas gas, ambil bagian kiri jalan, langsung miringkan posisi motor n badan +/- 60-45 derajat (badan jgn melawan posisi motor, kalau motor miring ke kanan, maka badan jg harus miring ke kanan), stlh tikungan habis langsung kembalikan posisi motor jd 90 derajat n gas kembali. (tips ini disarankan utk pengendara motor yg udah advance, soalnya ini termasuk trik yg cukup sulit)
- Untuk pengereman biasa (lampu merah), caranya: lepas gas, tekan pedal rem belakang, lalu tuas rem depan jika perlu, ketika motor sudah berhenti total baru turunkan gigi. Untuk keadaan berhenti total disarankan untuk menurunkan gigi ke posisi netral.
- Untuk pengereman mendadak, caranya: lepas gas, tekan pedal rem belakang sampai kandas, diikuti dgn menarik tuas rem depan. Rem belakang harus lebih kuat (tekan sampai kandas) daripada rem depan.
- Untuk tanjakan biasa, gunakan gigi-2, kecepatan kira-kira 20 km/h.
- Untuk tanjakan curam (misalnya di parkiran bertingkat), gunakan gigi-1, kecepatan kira2 10-20 km/h.
- Untuk tanjakan yg sgt panjang (misal jalan luar kota), gunakan gigi-3 sampai tanjakan habis, setelah itu baru masuk gigi-4.
- Jika anda biasa bawa motor dgn kecepatan cukup tinggi, ketika anda membawa boncengan disarankan untuk membawa motor dgn kecepatan rata-rata saja. Karena perbedaan handling ketika sendiri dan berboncengan sangat besar. Untuk mengurangi resiko kecelakaan, disarankan untuk membawa motor degan kecepatan normal.
- Perhatikan angin ban, jika sedikit kempes segera isi agar handling motor lebih nyaman.
- Perhatikan kondisi ban, kondisi ban harus 100%-60%, jika kondisi ban sudah buruk anda harus ekstra hati-hati dan disarankan utk tidak keluar rumah .
- Bawa motor degan hati-hati dan kecepatan max.40 km/h
- kekuatan rem berkurang sekitar 30% jika dibandingkan dgn kondisi jalan kering, jadi anda harus ekstra hati-hati.
- Nyalakan lampu walaupun bukan pada saat malam hari untuk memberi tanda pada motor anda, karena pada kasus hujan lebat, jarak pandang berkurang sangat drastis.
- Jika keadaan motor berhenti, posisikan netral, dan gas dipertahankan diatas gas normal, karena pada saat hujan mesin motor sangat dingin dan sangat mudah mati.
- Untuk kasus hujan yang sangat lebat, disarankan untuk berhenti dan menunggu sampai hujan reda.
- Pastikan anda sudah hafal jalan tersebut. (Jika ada lubang, setidaknya anda bisa mencegahnya karena pada saat banjir, semua jalan kelihatan rata)
- Pastikan tinggi banjir tidak melewati lutut anda, jika tinggi masih sekitar < 30 cm, anda bisa melewati nya.
- Posisi gigi-1, kecepatan max 15 km/h.
- Jangan pernah melepas/mengurangi gas. Karena jika sampai knalpot anda terendam dan anda melepas gas, maka air akan masuk melalui knalpot dan akan merusak mesin.
- Ketika banjir sudah dilewati, berhenti sejenak, posisi kan netral, dan panaskan mesin kembali.
- Mematuhi rambu2 lalu lintas merupakan bagian yang sangat penting dalam berkendara. Selalu gunakan helm, nyalakan lampu sein ketika berbelok, dan jangan masuk ke jalur cepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar